Minggu, 21 Februari 2010

Migrasi ke energy alternatif

Krisis energi global dan pemanasan global yang terjadi menyebabkan pemerintah Indonesia dan dunia mulai melakukan penghematan terhadap sumber daya energi tak terbarukan (minyak bumi, gas alam, dan batubara), dan penghematan energi listrik yang sebagian pembangkitnya memakai bahan bakar minyak dalam memproduksi energi listriknya. Selain cadangan energi konvensional dengan bahan sumber energi fosil di Indonesia yang sudah semakin menipis, tingginya harga minyak dunia menyebabkan pasokan listrik dari PLN menjadi berkurang. Dampaknya adalah kelangkaan energi BBM dan naiknya harga kebutuhan konsumsi, serta makin rendahnya akses masyarakat terhadap energi. Kelangkaan energi listrik ini mengakibatkan adanya kebijakan pemadaman bergilir, serta perubahan jadwal kerja industri yang menuai banyak kontroversi. Padahal pemadaman listrik di Jakarta akibat pemadaman kawasan Jakarta berpotensi menimbulkan kerugian sebesar Rp. 1 triliun dan 500 industri besar terganggu (Kompas, 13 Oktober 2009).
Industri pertambakan dan perikanan air payau juga mengalami kerugian. Kerugian ini dapat ditinjau dari 2 sisi dimana jika pertambakan tersebut menggunakan energi listrik untuk memompa air maka pemadaman listrik akan menjadi ancaman. Namun jika proses dalam pertambakan menggunakan diesel dalam memompa air yang menggunakan solar, maka kelangkaan bahan bakar minyak menjadi momok yang menakutkan.

1 komentar: